Senin, 31 Oktober 2011

Pepep Diminta Maju Dalam Pilkada

Majalengka - Kendati pelaksanaan pemilu kepala daerah (pilkada) masih lama, aksi dukung mendukung untuk maju dalam Pilkada terus berlangsung. Para Ketua PAC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengusulkan agar Ketua DPC PPP Kabupaten Majalengka H. Pepep Saepul Hidayat S.Kom maju dalam Pilkada mendatang.
Sekretaris DPC PPP Jojo Joharudin S.Ag mengatakan, dalam Mukercab beberapa waktu lalu diisi dengan dua agenda besar yang dibahas oleh Komisi A dan B peserta musyawarah. Komisi A sendiri, sambungnya, lebih memfokuskan pada agenda konsolidasi.
Selain konsolidasi, lanjut pemilik BMT Cikijing tersebut, agenda Mukercab sendiri juga mengupas soal penguatan kapasitas, diantaranya mengenai peningkatan kualitas kader, bidang kerja, keterampilan kader hingga masalah pemenangan Pemilu dan Pilkada.
"Saat membahas masalah pemenangan Pemilu dan Pilkada ini memang banyak peserta yang langsung meminta agar PPP ikut ambil bagian dengan mengusung Ketua DPC PPP untuk maju dalam Pilkada," ungkapnya, kemarin.
Masukan itu, kata Jojo, tentunya akan menjadi bahan rekomendasi, pemikiran serta kajian pihaknya kedepan.
Cecep Jalaludin, SE, salah seorang politisi PPP menambahkan, strategi pemenangan Pemilu yang akan diterapkan partainya diantaranya melalui peningkatan garis koordinasi antara pihaknya dengan DPW dan DPP, melakukan survei pemilu secara profesional dan proporsional serta menyiapkan tim advokasi khusus.
"Dan yang paling penting adalah mempersiapkan para kader PPP yang tangguh yang akan menjadi motor penggerak bagi pemenangan Pemilu maupun Pilkada itu sendiri," pungkasnya. (Pai/Radar Cirebon)

Heryawan Siap Maju Pilgub Jabar 2013

Cirebon – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, tak menutup kemungkinan bakal kembali mencalonkan diri dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2013 mendatang. 

Meski belum menegaskan keputusannya, dia menyebut keikutsertaannya dalam pemilihan nanti tergantung kuasa Tuhan. Dia mengaku belum menentukan calon pendamping yang akan maju bersamanya termasuk saat ditanya rumor Gubernur Heryawan akan berdampingan dengan Bupati Cirebon Dedi Supardi. “Insyaallah, Insyaallah, tapi belum ada calon pendamping siapa, itu nanti saja,”kata Heryawan, kemarin.

Dia enggan memberi banyak komentar terkait pencalonan lagi pada Pilgub Jabar 2013 seraya berjalan menjauh dari kerumunan wartawan usai peletakan batu pertama di kampus Stikes Mahardika, Kota Cirebon. AsistenAdministrasi Sekretariat Daerah (Setda) Jabar Iwa Kartiwa mengatakan, anggaran Pilgub Jabar diperkirakan mencapai Rp800 miliar.

“Tapi rinciannya apa saja masih kami hitung karena ini kan juga dengan daerah lain,”ujarnya. Namun,anggaran pemilihan umum daerah (pilkada) telah dialokasikan pada APBD Jabar Tahun Anggaran 2011. Secara keseluruhan, anggaran pilkada dilakukan secara bertahap. Kebutuhan pilkada di daerah nantinya tak lepas dari bantuan pemprov. Penggabungan pelaksanaan pilkada dengan pilgub dinilai mendatangkan efisiensi,terutama dalam pengadaan bilik suara.

Anggota Bidang Sosialisasi dan Teknis KPUD Kota Cirebon Subhan Alba menyatakan jumlah pemilih pada pilgub bisa mencapai 33-38 juta.Angka itu didasarkan asumsi Pilgub Jabar 2008 sekitar 28 juta pemilih, sedangkan pemilu legislatif 2009 mencapai 30 juta. erika lia/ atep abdillah kurniawan (Sindo)

Minggu, 30 Oktober 2011

KPUD Banten Tetapkan Atut-Rano Sebagai Pemenang

Jakarta - KPUD Banten memastikan pasangan Ratu Atut Chosiyah dan Rano Karno memenangkan Pemilukada Banten. Pasangan nomor urut 1 ini mengantongi 2.136.035 suara atau 49,61 persen suara pemilih.

Pasangan Atut-Rano Karno mengalahkan pasangan nomor urut 2 Wahidin Halim-Irna Nurulita yang mendapatkan 1.674.957 suara atau 38,93 persen pemilih. Sementara pasangan nomor urut 3, Jazuli Juwaeni-Makmun Muzzaki hanya mendapatkan 491.432 suara atau 11,40 persen pemilih.

Demikian hasil perhitungan KPUD Banten atas Pemilukada Banten. Acara digelar di Kantor BPLKI Serang, Banten, Minggu (30/10/2011).

"KPU telah menjalankan semuanya sesuai dengan mekanismenya," tutur Ketua Pokja Perhitungan dan Pemungutan Suara KPUD Banten, Nusrulloh, kepada wartawan.

Namun saksi dari pasangan nomor urut 2 dan 3 enggan menandatangani hasil perhitungan suara ini. Saksi dari pasangan Jazuli Juwaeni-Makmun Muzzaki tidak menghadiri perhitungan suara, sementara saksi dari pasangan Wahidin Halim-Irna, menolak menandatangani.

"Karena pemilukada Banten tidak dilaksanakan dengan asas jujur dan adil karena banyaknya money politics," keluhnya seraya keluar ruangan usai perhitungan suara berlangsung. (detiknews.com)

Sabtu, 29 Oktober 2011

RUU Pilkada : Keluarga Incumbent Dilarang Nyalon

Jakarta--Merebaknya politik dinasti di daerah mendapat respons dari pemerintah. Dalam draf RUU Pilkada yang tengah digodok, pemerintah memuat larangan tegas bagi keluarga dekat kepala daerah incumbent untuk bertarung di Pilkada.

Dirjen otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Djohermansyah Djohan, memaparkan, larangan itu berlaku untuk keluarga inti kepala daerah incumbent yang ingin mencalonkan diri, baik di pemilihan bupati, walikota, ataupun gubernur.

"Mata rantai politik dinasti harus kita putus melalui cara ini," ujar Djohermansyah di sela-sela acara dialog publik di Jakarta, sebagaimana rilis yang diterima detikcom, Kamis (27/10/2011).

Dalam dialog yang digelar lembaga kajian Seven Strategic Studies itu, Djohermansyah menambahkan, larangan mencalonkan diri bagi keluarga inti kepala daerah berlaku selama satu periode jabatan.

"Jadi sifatnya cutting off lima tahun. Dengan begitu maka politik dinasti akan terhapus dengan sendirinya," jelasnya.

Djohermansyah berharap, larangan tersebut nantinya mampu menciptakan harmonisasi dalam pemerintahan. Dia tidak membantah politik dinasti yang terjadi sekarang ini berpotensi menimbulkan penyalahgunawaan kekuasaan.

"Ini juga untuk mencegah kepala daerah berikutnya melindungi kepala daerah sebelumnya yang terlibat kasus hukum," tegasnya.

Ketua Komisi II DPR Chairuman Harahap menyatakan setuju dengan larangan mencalonkan diri bagi keluarga inti kepala daerah. Menurutnya, masalah pencalonan dalam Pilkada memang harus diatur lebih rigid demi menutup celah bagi penyalahgunaan kewenangan.

"Karena itu, memang patut dipertimbangkan secara serius usulan agar anak istri kepala daerah dilarang mencalonkan diri," ujar Chairuman.

Sebelumnya, berdasar hasil riset Indonesia Corruption Watch (ICW), sepanjang 2010, terdapat sembilan kepala daerah terpilih yang masih kerabat dekat dengan kepala daerah sebelumnya. Para kepala daerah itu antara lain Bupati Kendal Widya Kandi Susansi, istri mantan Bupati Kendal Hendy Boedoro yang dicopot karena kasus korupsi.

Selain itu Rita Widyasari yang terpilih sebagai Bupati Kutai Kertanegara. Dia adalah anak kandung mantan Bupati Kukar yang juga lengser karena terbukti korupsi, Syaukani HR. Kemudian Rycko Mendoza, putra Gubernur Lampung Sjachruddin ZP yang terpilih sebagai Bupati Lampung Selatan. Juga di Lampung, ada anak Bupati Tulang Bawang, Aries Sandi Dharma yang terpilih sebagai Bupati di Pesawaran.

Sementara di Tabanan, Bali, ada Ni Putu Eka wiryastuti yang juga anak Bupati sebelumnya. Sedangkan di Kediri ada Haryanti Sutrisno, yang tak lain adalah istri sang bupati terdahulu. Di Cilegon, Banten, ada Imam Aryadi yang juga Putra Walikota. Sedangkan di Bantul, Yogyakarta, Sri Suryawidati yang juga istri Bupati sebelumnya, Idham Samawi, terpilih sebagai Bupati. Terakhir di Indramayu, ada nama Anna Sophanah yang juga terpilih sebagai Bupati. Suami Anna, sebelumnya juga Bupati. (detiknews.com)

Lukman Edi Diusung Jadi Calon Gubernur Riau 2013

Pekanbaru - Lukman Edy, mantan Menteri Percepatan Daerah Tertinggal (PDT) diusung untuk mencalonkan Gubernur Riau tahun 2013 mendatang. Putra Melayu ini akan disandingkan dengan Putra Riau berdarah Jawa.

Dukungan itu disampaikan Ketua Keluarga Besar Laskar Melayu Nusantara berpusat di Jakarta, Susilowadi dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (128/210/2011)di Pekanbaru.

Menurut Susilo, pihaknya akan menggandengkan Lukman Edy (LE) berdarah Melayu Riau dengan putra Riau berdarah Jawa. Pemaduan dua kultur budaya ini diyakini dapat menyatukan segala bentuk visi dan misi untuk masa depan Riau.

"Laskar Melayu Nusantara akan mengusung Lukman Edy sebagai calon gubernur Riau," kata Susilo.

Menurut Ilo begitu sapaan akrabnya, LE yang kini menjadi anggota DPR RI Komisi VI itu akan disandingkan dengan Ketua Ikatan Keluarga Jawa Riau (IKJR), Suryadi Khusaini. Suryadi juga memangku sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Riau.

"Kami yakin duet pasangan ini dapat diterima masyarakat Riau. Kita mengusung keduanya dengan konsep penyatuan budaya nusantara," kata Ilo.

Ilo menjelaskan, pihaknya yakin dut LE dengan putra Riau berdaraj Jawa itu lebih dapat diterima masyarakat secara luas. Ini mengingat di Bumi Melayu Riau masyarakatnya terdiri dari berbagai suku.

"Perbedaan kultur dan latar belakang budaya yang berbeda, bukan untuk diperdebatkan. Tapi perbedaan itu sebagai bentuk kekayaan tersendiri di Nusantara ini," kata Ilo.

Sebagai gambaran, LE mantan Sekjen PKB era Gusdur ini, merupakan putra daerah yang lahir di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Suryadi Khusaini sendiri mantan anggota DPRD Riau. Mereka berdua pernah bertugas sama-sama di DPRD Riau.

Namun satu sisi, isu politik yang dihimpun detikcom, LE dikabarkan akan berhadapan dengan kakak kandungnya sendiri, Indra Adnan, Ketua DPD Golkar Riau. Indra yang masih menjabat Bupati Inhil ini, juga dikabarkan akan diusung Golkar untuk turut meraimaikan pemilihan gubernur Riau dua tahun mendatang.

Kandidat lainnya dikabarkan, partai Demokrat akan mengusung Mambang Mit yang saat ini masih menjabat Wakil Gubernur Riau. Mambang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Riau. Pertarungan politik tahun 2013 mendatang agaknya berjalan sengit. (detiknews.com)

Rabu, 26 Oktober 2011

Kemenangan Atut-Rano Terancam Gagal

Serang: Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Banten sedikitnya menerima 14 laporan kecurangan yang terjadi pada pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur Banten. Mereka banyak menampung laporan kecurangan masif dan terorganisir pada pasangan nomor urut satu, Ratu Atut Chosiah dan Rano Karno.

Panwaslu Banten menerima laporan dari warga yang sukarela melapor. Ada juga laporan dari tim sukses pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor dua, Wahidin Halim-Irna Narulita dan tim sukses duet nomor tiga, Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki.

Laporan paling banyak adalah politik uang. Yakni dengan membagikan kepada warga sebelum pencoblosan uang yang dibagikan ke masyarakat. Jumlahnya variatif, ada Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu. Warga juga membawa bukti ke Panwaslu sejumlah kerudung yang dibagikan kepada ibu-ibu.

Sedangkan di Desa Terumbu, warga didampingi tim sukses memberikan bukti politik uang yang diberikan ketua rukun tetangga kepada warga. Mereka dipaksa mencoblos pasangan nomor urut 1, Atut-Rano.

Ketua Panwaslu Banten Haeruddin mengatakan, politik uang yang diberikan warga kebanyakan berlangsung pada malam dan subuh jelang pencoblosan. Serangan fajar terhadap warga ini tak sedikit pula atas tekanan tim sukses untuk memenangkan kandidat nomor satu di beberapa rukun warga, kelurahan, hingga kecamatan.

Sejauh ini Panwaslu Banten masih menerima laporan yang masuk hingga tujuh hari setelah pencoblosan. Diduga kecurangan juga terjadi di kota dan kabupaten.

Jika terbukti dan Panwaslu Banten terus menerima laporan, maka kemenangan pasangan Atut-Rano terancam gagal. Pasangan yang di antaranya didukung Partai Golongan Karya, PDIP, PBB, PAN, Hanura, dan PKB ini meraih suara tertinggi versi Jaringan Survei Indonesia dan Lingkar Survei Indonesia pada Sabtu silam (liputan6.com)

Pemilikada Banten, Atut-Rano Menang di 7 Kabupaten

[SERANG] Tiga lembaga survei yakni Jaringan Suara Indonesia (JSI), Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dan Konsultan Citra Indonesia (KCI),  yang melakukanquick count (perhitungan cepat)  hasil pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) Banten Sabtu (22/10)  memiliki hasil yang hampir sama di mana pasangan calon nomor urut 1 yakni  Hj Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno (Atut-Rano) menang cukup signifikan di 7 kabupaten/kota dari 8 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Banten. 

Tujuh kabupaten/kota yang dimenangi pasangan Atut-Rano itu antara lain Kabupaten Serang, Kota Serang, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kota Cilegon, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Sementara, pasangan nomor urut 2 yakni Wahidin Halim-IrnaNarulita (Wahidin-Irna) hanya menang telak di wilayahnya sendiri yakni Kota Tangerang. 

Kemenangan pasangan Wahidin-Irna di Kota Tangerang dinilai sangat wajar karena Wahidin Halim dua periode memimpin Kota Tangerang dan masih aktif sampai saat ini. Sedangkan pasangan nomor urut 3 yakni Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki (Jazuli-Zakki), kalah telak di 8 kabupaten/kota yang ada di wilayah Banten. 

Ketiga lembaga survei ini menggunakan teknik sampling yang sama yakni multistage random sampling dengansampling error kurang lebih 1 %. Namun jumlah tempat pemungutan suara (TPS) sebagai sampel sedikit berbeda di mana JSI sebanyak 400 TPS sebagai sampel dari total 16.805 TPS yang ada. 

Sementara lembaga KCI mengambil sampel sebanyak 300 TPS yang tersebar secara proposional dan dipilih secara acak di seluruh wilayah Provinsi Banten. Sedangkan LSI mengambil sampel sebanyak 400 TPS di seluruh wilayah Banten dengan teknik yang sama. Berdasarkan hasil quick count JSI, dari jumlah pemilih sebanyak 7.118.587 pemilih dan 16.805 TPS, pasangan nomor urut 1 Atut-Rano meraih suara sebesar 50,04 %, pasangan nomor urut 2 Wahidin-Irna 38,34% dan pasangan nomor urut 3 Jazuli-Zakki sebesar 11,62%. 

Sementara hasil quick count lembaga KCI yakni pasangan calon nomor urut 1 Atut-Rano sebesar 50,36 %, pasangan nomor urut 2 Wahidin-Irna sebesar 37,98 % dan pasangan nomor urut 3 Jazuli-Zakki sebesar 11,66%. Sedangkan hasil quick count versi LSI yakni pasangan nomor urut 1 Atut-Rano sebesar 50,3%, pasangan nomor urut 2 Wahidin-Irna sebesar 38,7% dan pasangan nomor urut 3 Jazuli-Zakki sebesar 11,8%. 

Wakil Direktur Eksekutif JSI Fajar S Tamin mengatakan JSI melakukan survei pada pemilukada Banten tidak dibiayai oleh siapa pun dan murni atas biaya lembaga JSI sendiri. “Sebelum melakukan quick count ini, kami melakukan dua kali survei terkait tingkat popularitas dan elektabilitas dari masing-masing pasangan calon pemilukada Banten. Hasil quick count tidak berbeda jauh dengan hasil survei sebelumnya,” ujar Fajar yang didampingi Direktur Riset JSI Eka Kusmayadi dan Manager Strategi JSI Herujito. 

Menurut Direktur Riset JSI Eka Kusmayadi, kemenangan pasangan Atut-Rano tidak terlepas dari kontribusi popularitas dan tingkat elektabilitas Rano Karno yang begitu tinggi sehingga persentase perolehan suara mencapai 50 persen lebih. “Berdasarkan hasil survei JSI, tingka popularitas dan elektabilitas Rano Karno begitu tinggi dibandingkan calon wakil gubernur dari dua pasangan calon lainnya. Hal yang sama, tingkat popularitas Hj Ratu Atut Chosiyah jauh lebih tinggi daripada dua calon gubernur lainnya. Kemenangan pasangan nomor urut 1 memang sudah diketahui dari survei kami sebelumnya,” ujar Eka. 

Eka mengatakan, quick count yang dilakukan JSI berdasarkan teknik dan metode yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Bahkan berdasarkan pengalaman sebelumnya, hasil quick count JSI hanya memiliki tingkat kesalahan di bawah 1 persen. “Namun perlu dicatat, hasil quick count ini bukan merupakan hasil resmi pemungutan suara pemilukada Banten. Hasil resmi tetap mengacu pada perhitungan manual KPU Banten. Quick count yang kami lakukan hanya dijadikan pembanding dari hasil perhitungan manual yang dilakukan oleh lembaga resmi KPU Banten,” kata Eka. 

Ketua Tim Pemenangan Pasangan Atut-Rano Ebi Jauhari mengatakan, kemenangan pasangan Atut-Rano merupakan hasil kerja keras dari seluruh tim sukses dan seluruh elemen 22 parpol pengusung. “Kendati ini hanya sekadar hasil quick count  namun kami optimistis, pasangan Atut-Rano akan tetap menang dalam hasil perhitungan manual KPU Banten. Quick count yang dilakukan tiga lembaga survei ini hasilnya hampir sama dan ketiga lembaga tersebut dapat dipercaya karena metode yang digunakan bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Karena itu, kami mengajak seluruh masyarakat pemilih pasangan Atut-Rano, tim sukses dan parpol pengusung untuk tetap mengawal proses perhitungan secara manual mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota hingga di KPU Banten,” ujar Ebi. 

Hal senada dikatakan Ketua Tim Media pasangan Atut-Rano, Veri Muchlis mengatakan, hasil quick count tiga lembaga survei itu tidak jauh berbeda dengan hasil survei sebelumnya. “Bagi kami ini bukan hal yang mengejutkan, karena sebelumnya sudah dilakukan survei di mana hasilnya pasangan Atut-Rano akan menang. Persentase perolehan suara pun tidak jauh berbeda dengan hasil suvei sebelumnya yang dilakukan oleh tiga lembaga survei tersebut,” kata Veri. [149/.suarapembaruan.com] 

Minggu, 23 Oktober 2011

Nasir Diminta Maju Jadi Calon Bupati Majalengka

Leuwimunding Majalengka - Ada hal menarik dalam pelaksanaan reses Wakil Ketua DPRD Majalengka, Nasir, S.Ag di halaman pondok pesantren An-Nawawi Leuwimunding, Sabtu siang (22/10/11). Di tengah-tengah sessi dialog jaring aspirasi itu, tiba-tiba sekitar 9 orang peserta reses maju ke depan menyampaikan permintaan agar Nasir bersedia maju menjadi calon Bupati Majalengka pada pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) tahun 2013 mendatang.

"Atas nama masyarakat Leuwimunding, kami meminta kesediaan bapak untuk maju menjadi Bupati Majalengka pada pemilukada 2013 yang akan datang. Sudah saatnya PKB memimpin Majalengka", ucap juru bicara, H. Rofikin, SH disambut tepuk tangan hadirin.

Dikatakannya, Majalengka ke depan membutuhkan pigur pemimpin yang mampu menjaga keseimbangan pembangunan fisik dan mental spiritual, jasmani dan rohani, jujur, sederhana, berpolitik santun tidak arogan, dan mengayomi semua golongan. "Syarat-syarat itu semuanya sudah ada pada diri Bapak. Kami siap lahir dan batin, tenaga, pikiran dan materi untuk mendukung Bapak menjadi Bupati Majalengka", tegasnya.
"Kami sangat tidak setuju, jika Bapak berpasangan dengan orang yang borangan (penakut, red), yang  sama  gambar baligho Bapak saja dia sudah ketakutan", pungkasnya disambut gelak ketawa hadirin.
Menjawab permintaan itu, Nasir hanya tersenyum. Menurutnya, persoalan pemilkada 2013 membutuhkan kajian yang konferehensif di tubuh partai. Dirinya sebagai Ketua DPC PKB Majalengka saat ini telah menugaskan lembaga khusus, yakni Desk Pemilukada untuk melakukan kajian tersebut. Namun Nasir juga mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi aspirasi warga Kecamatan leuwimunding ini.
"Secara pribadi saya mengucapkan terimakasih atas dukungan ini. Sebagai kader saya selalu siap ditugaskan  di manapun. Aspirasi ini tentunya akan menjadi masukan yang berharga bagi Desk Pemilukada yang telah dibentuk DPC PKB Majalengka", katanya.
Ketua DPAC PKB Kecamatan leuwimunding, Diding Rosyidin, S.Sos, saat dimintai komentarnya usai acara reses mengaku terharu dan bersyukur kader-kader PKB di wilayahnya masih militan dan bersemangat, walaupun beberapa waktu yang lalu diterpa badai issu negatif terhadap Ketua Umum DPP PKB A. Muhaiminn Iskandar.
"Alhamdulillah, hari ini saya melihat militansi dan semangat kesetian kader-kader PKB tetap begitu besar, walaupun beberapa waktu yang lalu PKB diterpa issu negatif di tingkat pusat", ujar politisi asal Desa Heuleut Kecamatan Leuwimunding ini.
Ditanya kesiapan PKB Majalengka menghadapi pemilukada 2013, anggota Desk Pemilukada PKB Majalengka ini mengaku optimis PKB akan memenangkan pesta demokrasi lima tahunan itu. Pasalnya kader-kader PKB dan warga nahdhiyyin di Majalengka saat ini sudah merindukan pemimpin Majalengka berasal dari kader NU dan PKB. Selain itu, lembaga Desk Pemilukada saat ini tengah mempersiapkan rencana strategis dan persiapan lainnya guna memenangkan pemilukada mendatang. 
"Berdasarkan pantauan Desk Pemilukada di daerah-daerah, warga NU dan PKB sangat solid jika PKB Majalengka mengajukan calon dari kadernya. Kami optimis, PKB Majalengka dapat memenangkan Pemilukada mendatang", katanya.
Sementara itu, kegiatan reses dihadiri sekitar 130 orang. Tampak hadir anggota dewan syura DPC PKB Majalengka, KH. Zainuddin Dimyati, Sekretaris Drs. Abdul Muin, Wakil Sekretaris Aan Subarhan dan Achmad Cece Ashfiyadi, Rois syuriyah MWC NU Kecamatan leuwimunding K. Maman Fathurrahman dan sejumlah pengurus PKB dan NU lainnya. Dari kalangan pemerintahan, hadir sejumlah kepala desa dan pengurus BPD. Sementara Camat Leuwimunding yang juga diundang dalam kegiatan kunjungan kewilayahan ini tidak nampak hadir hingga acara usai. (AS)

Selasa, 11 Oktober 2011

Ketua Syura : "Mengusung Kader Sendiri Lebih Nyaman"

Majalengka--Pemilukada Kabupaten Majalengka masih dua tahun lagi. Namun DPC PKB Majalengka telah bersiap-siap untuk mensukseskan agenda lima tahunan di Kabupaten Majalengka ini. Bahkan Ketua Dewan Syura DPC PKB Majalengka, KH. Badrussalam,  mengharapkan agar PKB Majalengka dapat  mengusung kader sendiri dalam pemilukada Majalengka tahun 2013 mendatang.


"Dengan modal 6 kursi, PKB Majalengka akan lebih nyaman jika dapat mengusung kader terbaik partai ini", kata KH. Badrussalam saat memberikan pembekalan kepada Desk Pemilukada di sekretariat Jalan Suha 204 Majalengka, tadi siang Senin (10/10/11).

Dikatakannya, warga PKB dan Nahdlatul Ulama akan lebih senang, bangga dan bergairah jika pada pemilukada yang akan datang PKB Majalengka mengusung kader terbaik partainya. Ada kepuasan batin dalam diri warga NU dan PKB ketika calon yang didukung dan diperjuangkannya memiliki kesamaan latar belakang idiologi, historis dan budaya. KH. Badrussalam juga meyakini suara warga NU akan tumplek kepada calon kader PKB dan NU tanpa melihat latar belakang partai mereka.
"Melihat pengalaman di berbagai daerah, calon dari kader NU dan PKB selalu didukung oleh hampir seluruh warga NU walaupun saat pemilu mereka tidak semua ke PKB", ungkap pengasuh ponpes Darussalam desa Cihaur Maja ini.  

Sementara itu Sekretaris Desk Pemilukada PKB Majalengka, Ahmad Cece Ashfiyadi SHI menilai majunya kader NU dan PKB pada pemilukada mendatang harus didasarkan kepada perhitungan yang real dan kajian yang matang. Jangan sampai hanya maju jadi calon kemudian kalah. Oleh karenanya, menurut politisi yang juga mantan Ketua PMII Situbondo ini, pihaknya akan melakukan kajian yang konperehensif terhadap hal itu.

"Desk Pemilukada sependapat dengan arahan ketua syura. Kami akan mengkajinya lebih konperehensif, agar kader kita nanti bisa menang dalam pemilukada", ujar Cece.(AS)

Rabu, 05 Oktober 2011

Siapkan Kader Terbaik, PKB Majalengka Bentuk Desk Pemilukada


KH, Muhyiddin, Ketua Desk Pemilukada
Majalengka--Walaupun pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Majalengka masih 2 tahun lagi, namun PKB Majalengka telah mempersiapkan diri untuk mengusung dan memenangkan kader terbaik partainya dalam Pemilukada itu. Untuk itu, PKB Majalengka telah membentuk Desk Pemilukada. Demikian salah satu poin penting yang dihasilkan dalam rapat pleno  DPC PKB Majalengka yang digelar tadi siang, Selasa (4/10/11) di sekretariat jalan suha 204 Majalengka.

"Betul, kita telah bentuk satu lembaga untuk mempersiapkan suksesi pemilukada 2013. Namanya Desk Pemilukada PKB Majalengka", jawab Ketua DPC PKB Majalengka, Nasir, SAg. saat ditanya media ini usai rapat pleno. "Ketuanya Pak KH. Muhyiddin dibantu oleh saudara Drs. Muhammad Jubaidi, Ustadz Cecep Sholeh Somantrie, Ahmad Cece Ashfiyadi SHI, dan Diding Rosyidin, S,Sos.", tambahnya.

Dikatakannya, Desk Pemilukada dibentuk untuk mensukseskan kader terbaik partai dalam Pemilukada Kabupaten Majalengka tahun 2013 mendatang. Tugas pertama yang dibebankan kepada lembaga ini adalah melakukan pemetaan politik di Kabupaten Majalengka. Selanjutnya melakukan penjajakan kepada seluruh kekuatan politik, baik kepada pimpinan partai politik, perseorangan maupun kepada masyarakat. 

"Tugas dan wewenangnya adalah melakukan pemetaan politik, penjajakan kepada semua komponan dan  melakukan kajian serta survey lapangan", ungkap Wakil Ketua DPRD Kabupaten Majalengka ini.

Dari kegiatan-kegiatan tersebut, lanjut mantan Ketua PC PMII Kabupaten Sidoarjo ini, Desk Pemilukada akan merekomendasikan kebijakan umum PKB dalam menghadapi Pemilukada 2013 nanti. Rekomendasi itu selanjutnya akan di bawa ke rapat pleno DPC untuk ditetapkan sebagai keputusan partai. Dan selanjutnya diajukan kepada DPP PKB melalui DPW PKB Jabar untuk mendapat persetujuan.  

"Desk Pemilukada ini nantinya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan  apakah PKB akan mengusung kader sendiri atau tidak, siapa yang akan diusung, dengan partai mana kita berkoalisi, peluang kemenangannya berapa persen, strategi pemenangannya seperti apa dan seterusnya. Itulah tugas dan wewenang lembaga ini", katanya.

Sementara itu, Ketua Desk Pemilukada PKB Majalengka KH. Muhyiddin mengatakan pembentukan lembaga ini merupakan langkah maju bagi DPC PKB Majalengka. Dengan lembaga ini PKB akan lebih komperehensif dalam melakukan kajian kebijakan partai menyangkut Pemilukada 2013 mendatang. Sebagai ketua Desk Pemilukada, dirinya mengajak semua komponen partai untuk bahu membahu dalam mensukseskan PKB pada Pemilukada yang akan datang. Caranya adalah dengan memberikan masukan dan saran kepada lembaganya untuk menentukan arah kebijakan PKB dalam pesta lima tahunan Kabupaten Majalengka tersebut.

"Yang patut digaris bawahi, semua pengurus dan kader partai harus melepaskan diri dari pandangan-pandangan subyektif terhadap tokoh-tokoh yang akan muncul pada pemilukada 2013. Jikapun ada,  silahkan subyektifitas tersebut ajukan kepada Desk Pemilukada ini. Kami akan menggodok dan mengkajinya hingga muncul sebuah keputusan partai", Ujar KH. Uban, panggilan akrab politisi gaek dari kecamatan Cikijing ini. "Saat sudah menjadi keputusan partai, maka mari kita bersama-sama mengawal untuk mensukseskan keputusan itu. Jangan lagi ada pengurus dan kader yang tetap pada pilihannya masing-masing", tambah Wakil Ketua Dewan Syura DPC PKB Majalengka ini. (Noer)